Resensi
novel
Judul buku : The Fallen Angel
Pengarang :Zulfairy
Penerbit : PT. Syaamil Cipta Media
Tempat
terbit : Bandung
Tahun
terbit : 2006
Tebal
buku : 306 halaman
Jenis
buku : Fiksi
The Fallen Angel
Zulfairy adalah seorang penulis menyajikan cerita yang
menarik dengan latar cerita yang berbeda. Novel ini memiliki keunikan, yaitu
tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Pengarang dapat
menghidupkan suasana ketika orang membaca cerita tersebut. Novel in berbeda
dari novel novel yang lainnya. Novel ini dapat membuat pembaca merasakan apa
yang sedang dirasakan oleh para tokoh.
Pagi hari, Jogja menggeliat lembut.
Kesunyian dan kejernihan yang mendominasi udara mulai meluangkan tempat untuk
aktivitas manusia. Para pedagang di pinggiran jalan mulai membereskan perkakas
dagangannya semalam.
Lobi jurusan masih sepi ketika Rama
tiba. Rama memarkirkan motornya di parkiran mobil karena jaraknya lebih dekat
dengan ruang kelasnya. Ketika memarkir motor, ia dikagetkan dengan suara Anas,
kakak angkatannya. Mereka berjalan beriringan menuju ruang kelas. Rama
mendengar suara wanita memanggil Anas,dan gadis itu ternyata adalah Alimah.
Sepupunya.
Rama terkejut begitu melihat
Alimah,dulu ia berjilbab ,namun tidak sekarang. Mungkin itu karena pergaulannya
selama ia di Jogja., Alimah berubah seratus delapan puluh derajat dengan
sebelum ia meninggalkan kota kelahirannya. Rama tidak berkata apa-apa begitu
melihat Alimah. Rama berjalan dengan Irwan(temannya yang lebih tau tentang Alimah)
dan mereka berpapasan dengan Riri. Rama tidak memberitahu Irwan siapa Alimah
sebenarnya. Kecuali Elang. Elang yang memberitahu Rama siapa salah satu teman
Alimah yang membuat hidup Alimah jadi berubah seperti sekarang. Dia adalah
Riri.
Setelah Rama mengetahui akan hal
itu,ia langsung menemui Afifah untuk meminta alamat kos Riri. Ketika Irwan
mengetahui Rama akan pergi ke tempat kos Riri,Irwan lalu mengejar Rama. Dan ketika mereka hendak
pergi,tiba-tiba ada cewek yang turun dari mobil dan menghampiri mereka. Gadis
itu adalah Alimah, dan ia memberitahu kalau Riri kecelakaan. Lalu, mereka
langsung menuju Rumah Sakit. Namun setibanya di sana,Alimah tidak ikut turun
melainkan langsung pergi begitu saja. Rama tidak bisa berkata apa-apa selama ia
di dalam mobil.
Setelah beberapa lama,Riri akhirnya
sadar. Rama pun langsung bergegas ke Rumah Sakit untuk menanyakan perihal
Alimah. Rama tercengang ketika mengetahui bahwa sebenarnya Riri yang telah
membuat Alimah berubah. Rama merasa dirinya begitu sangat bodoh karena tidak
bias menolong Alimah yang sedang tersesat. Rama merasa dirinya tidak berguna.
Beberapa hari setelah Rama menjenguk Riri,Alimah datang ke Rumah Sakit untuk
bertemu Riri. Alimah dan Riri menangis karena menyesali perbuatan mereka.
Setelah itu Alimah sama sekali tidak
kelihatan. Rama cemas dan ia mengajak Elang untuk pergi ke kos Alimah. Rama
memberikan surat yang ditulis oleh Ibunya. Alimah lebih memilih tidak makan
berhari-hari daripada membacanya,karena ia tidak sanggup. Alimah merasa telah tertipu
dengan kemewahan yang menyesatkannya. Alimah tidak sanggup untuk memberikan
kabar tentang keadaannya yang seperti sekarang.
Akhirnya,Rama dan Elang pulang
karena Alimah mengurung diri di kamarnya. Rama meninggalkan Alimah sendirian
agar ia bisa menenangkan diri.
Novel ini sangat menarik dan membuat
penasaran kelanjutan dari cerita berikutnya.karena sulit ditebak. Novel ini
dapat memberikan pesan yang baik bagi para remaja jaman sekarang. Kelemahan
novel ini yaitu jalan ceritanya maju mundur,karena mengingat kejadian sebelum
semua tokoh bertemu di tengah-tengah jalannya cerita. Bahasanya ada yang
menggunakan bahasa asing. Tiba-tiba pengarang menceritakan asal usul satu tokoh
dan menghilangkan cerita tokoh yang lain dan tiba-tiba memunculkan kembali semua
tokohnya. Itu membuat pembaca bingung ketika menganalisis jalan ceritanya. Padahal
masalah yang dihadapi tokoh lain belum selesai. Munculnya banyak tokoh secara
bersamaan tanpa dijelaskan karakteristiknya.