Selasa, 10 November 2015



Resensi novel

Judul buku      : The Fallen Angel
Pengarang      :Zulfairy
Penerbit           : PT. Syaamil Cipta Media
Tempat terbit   : Bandung
Tahun terbit     : 2006
Tebal buku      : 306 halaman
Jenis buku       : Fiksi

                                                            The Fallen Angel
            Zulfairy adalah seorang penulis menyajikan cerita yang menarik dengan latar cerita yang berbeda. Novel ini memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Pengarang dapat menghidupkan suasana ketika orang membaca cerita tersebut. Novel in berbeda dari novel novel yang lainnya. Novel ini dapat membuat pembaca merasakan apa yang sedang dirasakan oleh para tokoh.
            Pagi hari, Jogja menggeliat lembut. Kesunyian dan kejernihan yang mendominasi udara mulai meluangkan tempat untuk aktivitas manusia. Para pedagang di pinggiran jalan mulai membereskan perkakas dagangannya semalam.
            Lobi jurusan masih sepi ketika Rama tiba. Rama memarkirkan motornya di parkiran mobil karena jaraknya lebih dekat dengan ruang kelasnya. Ketika memarkir motor, ia dikagetkan dengan suara Anas, kakak angkatannya. Mereka berjalan beriringan menuju ruang kelas. Rama mendengar suara wanita memanggil Anas,dan gadis itu ternyata adalah Alimah. Sepupunya.
            Rama terkejut begitu melihat Alimah,dulu ia berjilbab ,namun tidak sekarang. Mungkin itu karena pergaulannya selama ia di Jogja., Alimah berubah seratus delapan puluh derajat dengan sebelum ia meninggalkan kota kelahirannya. Rama tidak berkata apa-apa begitu melihat Alimah. Rama berjalan dengan Irwan(temannya yang lebih tau tentang Alimah) dan mereka berpapasan dengan Riri. Rama tidak memberitahu Irwan siapa Alimah sebenarnya. Kecuali Elang. Elang yang memberitahu Rama siapa salah satu teman Alimah yang membuat hidup Alimah jadi berubah seperti sekarang. Dia adalah Riri.
            Setelah Rama mengetahui akan hal itu,ia langsung menemui Afifah untuk meminta alamat kos Riri. Ketika Irwan mengetahui Rama akan pergi ke tempat kos Riri,Irwan lalu mengejar  Rama. Dan ketika mereka hendak pergi,tiba-tiba ada cewek yang turun dari mobil dan menghampiri mereka. Gadis itu adalah Alimah, dan ia memberitahu kalau Riri kecelakaan. Lalu, mereka langsung menuju Rumah Sakit. Namun setibanya di sana,Alimah tidak ikut turun melainkan langsung pergi begitu saja. Rama tidak bisa berkata apa-apa selama ia di dalam mobil.
            Setelah beberapa lama,Riri akhirnya sadar. Rama pun langsung bergegas ke Rumah Sakit untuk menanyakan perihal Alimah. Rama tercengang ketika mengetahui bahwa sebenarnya Riri yang telah membuat Alimah berubah. Rama merasa dirinya begitu sangat bodoh karena tidak bias menolong Alimah yang sedang tersesat. Rama merasa dirinya tidak berguna. Beberapa hari setelah Rama menjenguk Riri,Alimah datang ke Rumah Sakit untuk bertemu Riri. Alimah dan Riri menangis karena menyesali perbuatan mereka.
            Setelah itu Alimah sama sekali tidak kelihatan. Rama cemas dan ia mengajak Elang untuk pergi ke kos Alimah. Rama memberikan surat yang ditulis oleh Ibunya. Alimah lebih memilih tidak makan berhari-hari daripada membacanya,karena ia tidak sanggup. Alimah merasa telah tertipu dengan kemewahan yang menyesatkannya. Alimah tidak sanggup untuk memberikan kabar tentang keadaannya yang seperti sekarang.
            Akhirnya,Rama dan Elang pulang karena Alimah mengurung diri di kamarnya. Rama meninggalkan Alimah sendirian agar ia bisa menenangkan diri.


            Novel ini sangat menarik dan membuat penasaran kelanjutan dari cerita berikutnya.karena sulit ditebak. Novel ini dapat memberikan pesan yang baik bagi para remaja jaman sekarang. Kelemahan novel ini yaitu jalan ceritanya maju mundur,karena mengingat kejadian sebelum semua tokoh bertemu di tengah-tengah jalannya cerita. Bahasanya ada yang menggunakan bahasa asing. Tiba-tiba pengarang menceritakan asal usul satu tokoh dan menghilangkan cerita tokoh yang lain dan tiba-tiba memunculkan kembali semua tokohnya. Itu membuat pembaca bingung ketika menganalisis jalan ceritanya. Padahal masalah yang dihadapi tokoh lain belum selesai. Munculnya banyak tokoh secara bersamaan tanpa dijelaskan karakteristiknya.